
GDesain11.xyz , Jakarta - Penyanyi Taylor Swift akhirnya dapat menghembuskan nafas dengan ringan sesudah penyitaan atau pemanggilan ke mahkamah yang dilakukan terhadap dirinya secara resmi dihapuskan. Diambil dari US Weekly , menurut sebuah sumber, Swift mengalami rasa lega yang sangat besar karena namanya sudah tidak lagi terseret dalam perselisihan hukum tersebut. Blake Lively dan Justin Baldoni.
Beberapa pekan terakhir ini telah cukup menyulitkan untuk Taylor, namun ia tampak jauh lebih ceria dan lega semenjak penyitaan surat perintah itu dibatalkan," ungkap orang tersebut. Mereka juga mengatakan bahwa Swift saat ini enggan membahas masalah itu lagi dan beralih ke prioritas lainnya. "Dengan gaya yang anggun, Taylor berhasil melewati semua ini tanpa hanya berfokus pada kasus tertentu tersebut. Ia sudah mulai melanjutkan hidupnya. move on ,” tuturnya.
Surat perintah penjemputan yang diajukan kepada Swift oleh kelompok hukum telah dikeluarkan. Justin Baldoni Pada awal bulan Mei kemarin. Tetapi, tanggal 22 Mei, dokumen tersebut sudah dihapus. Permohonan hukumnya pun dibatalkan sebab data yang dipersoalkan telah diserahkan dengan suka rela oleh Swift.
Taylor Swift Tak Pernah Bersentuhan dengan Pembuatan Film
Taylor Swift disebut dalam sengketa antara Lively dan Baldoni berkat lagu 'My Tears Ricochet' yang ada di albumnya. Folklore digunakan dalam film It Ends with Us Yang diarahkan dan diperankan oleh Baldoni. Meskipun demikian, perwakilan Swift menyatakan bahwa dia tidak berpartisipasi dalam pembuatan film itu.
"Taylor Swift tak pernah sekali pun mengunjungi tempat syuting film ini. Ia tidak berpartisipasi dalam proses seleksi aktor maupun pengambilan keputusan kreatif yang lain. Dia juga bukanlah orang yang merancang soundtrack untuk film itu, belum tentu menonton potongan-potongannya, ataupun memberi masukan tentang hasil akhir film," begitu disampaikan dalam pernyataannya seperti dikutip dari sumber tersebut. Daily Mail Menurut dia, Swift bahkan belum sempat menyaksikan It Ends with Us Beberapa minggu sejak peluncuran resmi, mengingat pada tahun 2023 dan 2024 ia tengah melaksanakan tur global.
Perwakilan tersebut menyatakan bahwa partisipasi Swift semata-mata berada di tingkat pemberian lisensi untuk mendengarkan lagu, sama halnya dengan 19 seniman lainnya. "Surat panggilan ini dibuat secara eksklusif untuk mengalihkan perhatian publik melalui penyebutan nama Taylor Swift serta membentuk gosip seputaran selebritas bukannya memusatkan energi pada aspek penting dari kasus ini," jelas mereka.
Hubungan Persahabatan dengan Blake Lively Terkikis
Walaupun nama Swift sudah dinyatakan bersih dari masalah hukum, kedekatanannya dengan Blake Lively disebut-sebut masih belum membaik. "Sejak penyitaan berkas dilenyapkan, tak terjadi interaksi apa pun antara Taylor dan Blake," ungkap sebuah sumber kepada media tersebut. US Weekly Sumber tersebut mengatakan bahwa perselisihan hukum telah membentuk jurang emosi di antara kedua teman lama itu. "Kedekatan mereka tak dapat dipulihkan lagi sebagaimana semula akibat adanya rasa emosional yang masih terbawa," katanya.
Pembukaan Kasus Lively dan Baldoni
Awal kasus ini terjadi ketika Lively mengajukan gugatan kepada Justin Baldoni di bulan Desember tahun 2024. Dia menyatakan tuduhan terhadap rekannya dalam bermain serta sebagai sutradara tersebut. It Ends with Us itu melakukan pelecehan seksual, menciptakan lingkungan kerja yang tidak aman, dan menjalankan kampanye pencemaran nama baik terhadap dirinya. Baldoni membantah seluruh tuduhan dan menggugat balik Lively serta suaminya, Ryan Reynolds , terkait dugaan pemerasan terhadap warga negara, pencemaran nama baik, serta pelanggaran privasi sebesar US$ 400 juta atauRp 6,5 triliun.
Tim hukum Baldoni setelah itu meminta Swift bersaksi, menyatakan tudukan bahawa Lively pernah membuatnya menghapus lebih dari sepuluh tahun percakapan rahasia yang terjadi diantara keduanya. Akan tetapi, tudingan tersebut tak dilanjuti dan dokumen perkara ditarik kembali.