, PONOROGO - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ponorogo menyelenggarakan sidang pleno yang mencakup berbagai agenda, termasuk pandangan keseluruhan fraksi terkait draf peraturan daerah (Perda) seputarrencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) untuk tahun 2025 sampai 2029 di kantor pemerintahan kabupaten setempat pada hari Senin tanggal 2 Juni 2025.
Tujuh wakil dari fraksi yang berbeda di DPRD Ponorogo mengajukan pertanyaan terkait strategi kepemimpinan Bupati Sugiri Sancoko untuk lima tahun kedepan.
"Berbagai pendapat utama sudah diutarakan oleh wakil-wakil dari tujuh kelompok berbeda," jelas Ketua DPRD Ponorogo Dwi Agus Prayitno, pada hari Senin (2/6/2025).
Apa yang dibahas mencakup pujian untuk kerja tersebut, saran, serta pertanyaan dan kritik terhadap tugas yang dijalankan dari tahun 2025 sampai 2029.
“Ada fraksi yang mempertanyakan tentang penjabaran kerja untuk target PAD (pendapatan asli daerah) Rp 1 Triliun yang digagas bupati Sugiri Sancoko lima tahun ke depan,” katanya.
Menurutnya selain PAD, beberapa fraksi juga memberikan komentar tentang berbagai kebijakan yang dirancang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) terdahulu. Kebijakan-kebijakan tersebut meliputi prioritas proyek, peta jalan pengembangan tahunan, isu-isu di bidang birokrasi pemerintahan, dan sampai pada soal insentif RT yang dikaji lagi untuk masa jabatan saat ini.
"Keluhan ini kami harapkan dapat diungkap oleh bupati saat sidang paripurna jawaban eksekutif pada hari Kamis, 5 Juni 2025," katanya.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyatakan bahwa penyusunan RJMD itu dilakukan dengan sangat cermat dan teliti.
Selain itu, akan berfungsi sebagai panduan bagi tugas-tugas selama lima tahun mendatang.
"Oleh karena itu perlu detil tentang apa yang akan terjadi dalam lima tahun mendatang. Apakah mengenai pertumbuhan ekonomi atau masalah-masalah lain," jelas Kang Giri—panggilan akrab Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
Terkait dengan PAD sebesar Rp 1 Triliun, Kang Giri bertujuan untuk mengenakan pajak kepada para pengusaha yang harus melaksanakannya, serta meningkatkan kedatangan turis ke tempat wisata tersebut.
"Semua ini harus dijelaskan secara lengkap, rinci, dan menyeluruh supaya kualitas dari kerugian yang kita buat bersama dapat menyelesaikan masalah zaman," tegasnya.