Pelaporannya oleh Kristoforus Bota
, BETUN - Tiga istana kerajaan di Bularan, Kecamatan Sasitamean, Kabupaten Malaka NTT dirampok oleh pencuri pada Rabu (4/6/2025) sekitar pukul 03.00 WITA dini hari.
Tiga istana kerajaan itu terdiri dari Istana Tafatik Liuriu, Tafatik Malaka, serta Tafatik Niba-Niba.
Beberapa warisan hilang dirampas oleh makhluk asing.
Beberapa barang suci dengan nilai tinggi yang diambil oleh pencuri meliputi sebuah kotak sirih terbuat dari emas milik Tafatik Liurai, satu bilah kalewang panjang (surik samar), serta satu batang emas milik Tafatik Niba-Niba.
Adrianus N. Tei Seran, seorang tokoh masyarakat serta mantan anggota DPRD Malaka, mengakui peristiwa itu ketika dihubungi pada hari Minggu (8/6/2025).
"Kejadian ini telah dilaporkan secara tertulis kepada Polres Malaka pada hari Rabu, tanggal 4 Juni 2025, pukul 18.30 Waktu Tenggara Bali. Pada esoknya, petugas dari Polres Malaka beserta dengan Kapolsek Sasitamean segera menuju tempat kejadiannya untuk memproses Tempat Kejadian Perkara (TKP)," jelas Adhi.
Dia menggarisbawahi bahwa barang-barang pusaka yang diambil bukan hanya objek bernilai moneter, melainkan mempunyai makna budaya dan spiritualitas penting bagi komunitas asli setempat.
"Sangat diinginkan oleh kami agar Kapolres Malaka, AKBP Riki Ganjar Gumilar, bersama timnya bisa membongkar kasus ini serta mendapatkan tersangka yang bertanggung jawab. Kasus ini tidak semata-mata mencakup perampokan sederhana, namun juga penodaan atas warisan budaya nenek moyang kita," ujarnya dengan tegas.
Sebagai anggota keluarga kerajaan di Builaran, Adhi menegaskan kesetiaannya sepenuhnya kepada usaha polisi untuk mengungkap secara menyeluruh kasus perampokan itu. (ito)
Ikuti berita di GOOGLE NEWS