Terlambat Obat Pahit di Final Prancis Terbuka, Aryna Sabalenka Berharap Istirahat Sebentar

ArinaSabalenka tidak mau memikirkan persiapan untuk Wimbledon. Atlet peringkat satu dunia yang berasal dari Rusia tersebut berencana istirahat sebentar setelah mengalami kekecewaan dalam pertandingan final Prancis Terbuka melawan pemain Amerika Serikat, Coco Gauff, seperti dilaporkan oleh ANTARA.

"Sudah saya atur pemesanan tiket pesawat menuju Mykonos, alkohol serta gula. Aku cuma membutuhkan beberapa hari demi sepenuhnya menghapus segala hal gila di dunia ini beserta dengan peristiwa aneh yang ada pada hari ini," ujar Sabalenka seperti dilansir situs resmi Roland Garros, Minggu (8/6).

“Iya, minum tequila, makan permen karet bentuk katak, lalu entahlah, renang saja, jadi seperti wisatawan untuk beberapa hari."

Sabalenka sekali lagi gagal meraih trofi Grand Slam setelah sebelumnya menelan kekalahan di partai puncak Australian Open 2025 atas pemain Amerika Serikat Madison Keys. Meskipun demikian, juara tiga kali dalam ajang utama tersebut mengamati kemiripan antara kekalahannya dari Gauff dengan skor 7(5)-6, 2-6, 4-6.

"Dengan pendekatan yang unik, aku bisa melihat sesuatu yang serupa," ujar Sabalenka.

"Dia (Gauff) secara fundamental mengeluarkan tembakan luar biasa, dan ternyata bola tersebut masuk. Pada hari ini, seperti yang kita ketahui, dia berhasil meletakkan bola di seberang lapangan dengan lebih baik dibandingkan diriku sendiri. Jadi, iya, aku perlu mundur sejenak untuk mempelajari hal-hal baru karena tak mungkin aku dapat melanjutkan kebiasaan membuat kesalahan yang sama," ungkap sang pemain berumur 27 tahun tersebut.

Kekecewaan tersebut menandai akhir perjalanan sukses Sabalenka di permukaan tanah liat. Dia berhasil meraih piala di turnamen Madrid, yang menjadi titel ketiga baginya pada tahun ini. Di babak semifinal, ia mampu mengungguli pemegang gelar kejuaran sebanyak empat kali, Iga Swiatek, memutus rangkaian 26 kemenangan berturut-turut milik petenis asal Polandia itu di ajang Paris.

Setelah meraih kemenangan gemilang di babak semifinal dengan tanpa melakukan kesalahan sendiri pada set akhir hampir sempurna, Sabalenka merasakan kekecewaan lantaran tak mampu mencapai performa serupa ketika bertemu Gauff dalam cuaca berembus angin yang sangat menyulitkan.

"Selama dua pekan terakhir, saya menghadapi pertandingan yang sungguh menantang dengan lawan-lawan yang luar biasa," ujar Sabalenka.

Benar, saya bertanding pada tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan di partai final. Jujur saja, ini merupakan performa terlemahku selama beberapa bulan belakangan.

"Memang dia tampil lebih unggul dibandingkan saya di situasi semacam ini. Kadang-kadang hal tersebut terjadi. Kamu baru bangun, belum merasa prima, sementara lawan berusaha dengan segala cara dan strateginya sukses, sedangkan kamu seolah tak mendapat keberuntungan," jelas sang pemenang US Open 2024 tersebut.

Betul, saya mengalami banyak kesulitan dan sedang berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan strategi main di situasi seperti ini, tapi sepertinya hari ini memang tidaklah tepat.

Riwayat pertemuan antara Sabalenka melawan Gauff tercatat menjadi 5-6 dan 1-2 pada ajang grand slam.

Sabalenka menginginkan pertandingan mendatang lawan tenis dari Amerika, di mana dia berencana untuk bermain dengan sedikit lebih strategis, tidak tergesa-gesa dalam menentukan pukulan, serta dapat menjaga ketahanan selama perlombaan.

GDesain

Website Berbagi desain gratis terlengkap. Juga menyediakan Jasa Desain Murah.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama