Sebelum perayaan Idul Adha tiba, para jemaah Muslim yang tidak berangkat haji disaran kan untuk menunaikan puasa sunnah. Ada sejumlah puasa sunnah yang bisa dilakukan pada bulan Dzulhijjah ini. Beberapa contohnya yaitu puasa Tarwiyah serta Arafah.
Ke dua ibadah puasa itu mempunyai keistimewaan tersendiri yaitu bisa membersihkan segala kesalahan sepanjang satu tahun. Menurut para ahli agama, kesalahan-kesalahan yang disebutkan dalam keterangan Nabi dari Hadits merujuk pada pelanggaran-pelanggaran ringan. Di bawah ini adalah perkataan Baginda Rasulullah Muhammad SAW tentang kedua jenis puasa tersebut:
"Berpuasa pada hari Tarwiyah bisa melenyapkan dosa selama satu tahun. Berpuasa di hari Tarwiyah juga bisa membersihkan dosa hingga dua tahun," demikian menurut Hadits yang diriwayatkan oleh Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar.
1. Rencana Puasa Tarwiyah serta Puasa Arafah
Berikut ini merupakan detail mengenai jadwal puasa Tarwiyah serta puasa Arafah:
- Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijah 1446 H): Rabu, 4 Juni 2025
- Puasa Arafah (9 Dzulhijah 1446 Hijriyah): Kamis, 5 Juni 2025
- Idul Adha (10 Dzulhijah 1446 Hijriyah): Jumat, 6 Juni 2025
2. Puasa Tarwiyah
Menurut sumber dari NU Online, puasa Tarwiyah adalah sebuah bentuk ibadah sunnah yang dirayakan oleh kaum Muslim yang bukan bagian dari mereka yang melakukan perjalanan haji pada tanggal 8 Dzulhijjah. Di waktu tersebut, para peziarah Haji tengah menunaikan salah satu ritual utama dalam rangkaian ibadah hajinya yaitu beristirahat semalam (Tarwiyah/mabit) di Mina sebagai persiapan untuk memasuki tahap suci Wukuf di Padang Arafah.
Para jamaah haji akan melaksanakan shalat Zuhur, Asyar, Maghrib, Isha sampai Subuh di Mina. Jamaah dilarang untuk pergi dari Mina sebelum fajar menyingsing pada hari Arafah, dan hal ini bersifat sunnah.
Keistimewaan Puasa Tarwiyah sangatlah luar biasa. Melakukan ibadah sunnah ini bisa melenyapkan segala dosa dalam satu tahun, sesuai dengan hadits Nabi SAW.
"Fastabillahi tarwiyah dapat membersihkan dosa selama satu tahun, sementara berpuasa pada hari Arafah mampu menghapus dosa sebanyak dua tahun." (Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dan Ibnun Najjar seperti yang terdapat dalam kumpulan Hadits Jam'ul Jawami').
Berikut adalah niat untuk berpuasa Tarwiyah yang disebutkan pada malam hari sebelum terbit fajar:
Nawaitu shaumu tarwiyatun sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya berniat berpuasa sunnat Tarwiyah atas kehendak Allah ta'ala."
3. Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah suatu bentuk ketaatan yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijah, juga dikenal sebagai hari Arafah itu sendiri. Orang-orang yang bukan jemaah haji diharuskan untuk melakukan puasa ini, tetapi mereka yang tengah menjalankan ibadah haji sebaiknya tidak mempraktikkannya walaupun fisabillallah sanggup.
Di hari Arafah, para jemaah haji akan mengumpulkan diri mereka untuk berteduh, melakukan refleksi, serta meningkatkan jumlah doa yang dipanjatkan di Padang Arafah. Menjalankan puasa sunnah pada hari Arafah penuh dengan ganjaran, termasuk penghapus dosa dan pembebasan dari siksa api neraka, sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:
"Fastabiqar Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah bisa melenyapkan dosa selama satu tahun sebelumnya serta satu tahun ke depan. Fastabiqar Asyura di hari 10 Muharram juga berfungsi untuk membasmi dosa dalam kurun waktu satu tahun lampau." (HR Muslim).
Berikut merupakan niat untuk berpuasa pada hari Arafah yang diucapkan menjelang malam:
Nawaitu shauma arafata sebagai sunnat bagi Allah Ta'ala.
Maknanya adalah, "Saya berniat untuk berpuasa pada hari Arafah karena Allah ta'ala."
Pembahasan diatas semoga membantumu mengerti lebih dalam tentang puasa Arafah serta Tarwiyah. Jangan sampai terlupakan untuk berpuasa pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijah!