Kenali 5 Bahasa Tubuh Orang Yang Sedang Berbohong, Menurut Ahli Psikologi

JaawaPos.Com - Pernakah kamu merasa ada halangan dalam percakapanmu dengan orang lain walaupun perkataannya logis dan masuk akal?

Apabila benar, kemungkinannya adalah intuisi Anda sedang mengenali petunjuk halus dari bahasa tubuh lawan bicara yang menunjukkan kebohongan.

Dalam berkomunikasi, ungkapan tidak hanya terbatas pada perkataan saja. Kebanyakan waktu, tindak laku seseorang malah mengungkapkan kebenaran dengan lebih langsung.

Dalam ilmu psikologi, tindakan tidak verbal dapat memberi indikasi kuat tentang apakah seseorang mengungkapkan kebenaran mereka atau malahan mencoba menyembunyikan hal-hal tertentu.

Sangat penting untuk ditekankan bahwa mempelajari tanda-tanda nonverbal tidak bisa disamakan dengan sains terapan. Tiap orang punya pola serta cara mengomunikasikan diri masing-masing, meliputi gerak badan dan mimik wajah.

Akan tetapi, memahami kebiasaan umum dapat membuat Anda lebih sadar akan dinamika percakapan.

Dilansir dari laman Hack Spirit Berikut ini adalah lima indikator gerakan tubuh yang sering dihubung-hubungkan dengan kebohongan, menurut penelitian dalam ilmu psikologi komunikasi.

1. Kontak Mata yang Tak Seragam

Satu tanda tradisional dari ketidakjujuran adalah perubahan pada kontak mata.

Orang yang berkelirukan biasanya menjauhi pandangan lurus sebab merasa gelisah atau khawatir tertangkap basah.

Sebaliknya, beberapa orang malahan menjaga kontak mata dengan terlalu intens sebagai suatu cara mengkompensasi.

Tetapi, penting untuk diperhatikan bahwa ada juga yang merasa tak nyaman dengan kontak mata meskipun sedang berbicara jujur.

Sebagian orang dengan sendirinya lebih memilih untuk tidak melakukan kontak mata langsung dikarenakan pengaruh budaya mereka, sifat bawaan, atau perasaan minder.

Oleh karena itu, kontak mata sebaiknya tidak dijadikan satu-satunya acuan. Amati juga bahasa tubuh lainnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih utuh.

2. Gerakan Mengangguk yang Berlebihan

Tanda lain yang bisa menjadi sinyal peringatan adalah anggukan kepala yang berlebihan. Saat seseorang mengangguk terus-menerus atau di waktu yang tidak tepat, bisa jadi itu adalah usaha untuk meyakinkan Anda—atau bahkan diri mereka sendiri—tentang sesuatu yang mereka katakan.

Tindakan ini dapat menggambarkan niat untuk tampak menyenangkan atau agar Anda memercayainya dengan keyakinan penuh.

Tetapi, sama seperti petunjuk-petunjuk sebelumnya, penting untuk melihat situasinya. Beberapa individu cenderung menganggukkan kepala ketika mendengarkan, hal ini belum tentu menandakan bahwa mereka sedang berbohong.

Penting dalam menganalisis bahasa tubuh adalah kekonsistenannya. Bila gerakan menandakkan persetujuan diikuti oleh tanda-tanda yang mencurigakan lainnya, baru lah Anda dapat mempertanyakan potensi kepalsuan tersebut.

3. Jarak Kaki yang Terpisah dari Orang Yang Dibicarakan

Gerak nonverbal dapat dilihat melalui letak fisik badan, yang mencakup orientasi kaki. Saat berinteraksi dengan orang lain dan mereka secara refleks mengarahkan kaki mereka menjauhi Anda, ini mungkin merupakan indikator bahwa mereka ingin meninggalkan tempat tersebut atau merasa gelisah.

Psikologi menggambarkan tindakan ini sebagai "reaksi lari"—respon alami untuk meninggalkan kondisi yang mendesak atau kurang menyenangkan.

Apabila seseorang berbohong, tubuhnya dapat merespons sebelum otak menyadarinya.

Namun demikian, perlu bagi kita untuk memahami konteksnya. Seseorang mungkin merasa gugup bukannya karena berpura-pura, melainkan akibat kecepatan yang tak tertahan, rasa malu, atau belum terbiasa bersama Anda. Oleh karenanya, sebaiknya hindari membuat penilaian dini.

4. Tanda-Tanda Gelisah yang Mencolok

Tidak tenang dan cemas dapat menjadi indikasi bahwa seseorang menyimpan hal tertentu. Gerakan tubuh yang menunjukkan ketidaksenangan misalnya mengepalkan tangan, merapikan rambut, menggerayai bibir, atau seringkali berganti posisi duduk.

Tingkah laku tersebut umumnya timbul saat seseorang mengalami tekanan, kecemasan, atau kurangnya keyakinan pada dirinya sendiri.

Dari sudut pandang penipuan, fisik seseorang mungkin memperlihatkan tanda-tanda tegangan akibat adanya perbedaan antara pemikiran internal dengan ucapan mereka.

Namun perlu ditekankan bahwa tidak seluruh ketidaknyamanan merupakan indikasi penipuan. Mungkin seseorang itu cuma mengalami rasa cemas saat harus bicara di hadapan banyak orang atau tengah menjalani situasi emosi khusus. Sekali lagi, latar belakangnya amat memengaruhi.

5. Perubahan Tiba-tiba dalam Intonasi

Salah satu tanda kepalsuan yang kerap dilupakan ialah perubahan pitch dalam suara.

Ketika seseorang menyampaikan informasi yang salah, intonasi bicaranya mungkin secara instan berubah menjadi lebih keras, lebih lembut, atau terdengar penuh ketegangan. Ini dapat disebabkan oleh tekanan untuk menjaga narasi yang tak masuk akal tersebut.

Ubahannya mungkin diikuti oleh istirahat berbicara yang tak lazim, kelancaran ucapan yang bertambah cepat, atau nada suara yang tampaknya tidak wajar.

Walaupun demikian, elemen-elemen seperti keletihan, tekanan pekerjaan, ataupun emosi dapat pula berdampak pada nada bicara individu tersebut.

Oleh karena itu, sangatlah penting agar jangan hanya fokus pada satu tanda saja. Campurkan seluruh petunjuk untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.

***

GDesain

Website Berbagi desain gratis terlengkap. Juga menyediakan Jasa Desain Murah.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama