Seorang calon presiden Kolombia bernama Miguel Uribe Turbay (39), sedang dalam perjalanan kampanye di Bogota ketika ia mendapat tembakan di bagian kepala. Insiden tersebut terjadi setelah dia diserbu oleh penembak tiga kali berturut-turut.
Menurut laporan BBC, dua tembakan mengenai bagian kepalanya yang disebabkan oleh Miguel Uribe Turbay. Peristiwa ini terjadi ketika ia sedang menjalin komunikasi dengan sekelompok warga.
"Miguel kini tengah berperang demi mempertahankan hidupnya. Mari kita mendoakan agar Tuhan mengarahkan tangan-tangan dari para dokter yang menolongnya," ujar Maria Claudia Tarazona selaku istrinya, sebagaimana dikutip pada hari Minggu (8/6/2025).
Maria juga mengharapkan agar masyarakat Kolombia berdoa untuk keselamatan Miguel.
Pada saat yang sama, Partai Centro Democratico Uribe serta Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio mengecam tindakan tersebut. Keduanya sepakat bahwa serangan ini bukan saja merugikan figur seorang calon pemimpin, melainkan juga mencemarkan nilai-nilai demokrasi dan kemerdekaan di negri Kolombia.
Mirip halnya, Presiden Gustavo Petro yang mewakili pihak pemerintahan dari kelompok sayap kiri turut menyatakan ketidaksetujuannya terhadap serangan tersebut. Ia percaya bahwa pelaku harus diteliti dan diselidiki dengan cermat.
"Kekerasan bukan hanya menimpa dirinya sendiri, melainkan juga merusak demokrasi," jelas Gustavo.