4 Pertanyaan Trap dalam Wawancara Kerja dan Cara Cerdas Menghadapinya

Interview Bekerja tidak hanya berkaitan dengan menjawab pertanyaan secara akurat, tetapi juga bagaimana Anda menanggapi kondisi yang membuat Anda tidak nyaman. Di situlah pertanyaan jebakan biasanya timbul. Mereka tidak ditujukan untuk mempersulit hidup Anda, namun bertujuan untuk menguji kepribadian Anda lebih mendalam, khususnya dalam aspek berpikir, kesungguhan, hingga kapabilitas Anda dalam mengatur tekanan.

Sayangnya, banyak calon yang malah cemas dan pada akhirnya "mengkhianati" diri mereka sendiri dengan respons yang tidak tepat sasaran. Sebenarnya, jika mengetahui caranya, pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dijawab secara apik sehingga membuat Anda semakin berkesempatan. stand out. Berikut ini empat pertanyaan jebakan yang kerap muncul saat interview dan saran agar Anda dapat menjawab dengan santai!

1. "Bagikan kekuranganmu yang paling besar!"

Pertanyaan ini kerap kali membuat calon karyawan menjadi bingung. Sebab, jika menjawab dengan sangat jujur, khawatir akan dievaluasi sebagai tidak memenuhi syarat. Namun, apabila menjawab tentang kekurangan yang terdengar "aman" seperti perfeksionisme, risih karena tampak membosankan dan kurang otentik. Padahal, interviewer Justru ingin mengetahui seberapa sadar Anda terhadap kelemahan diri sendiri serta apakah Anda memiliki niat untuk mengatasinya.

Pentingnya menjawab secara jujur namun tetap memberikan konteks mengenai pertumbuhan pribadi Anda. Contohnya: "Dahulu kala, saya sangat suka bimbang ketika harus membuat keputusan dengan cepat lantaran rasa takut akan kesalahan. Namun saat ini, saya tengah berusaha meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan yang lebih pesat melalui analisis risiko serta berkonsultasi dahulu kepada pembimbing." Jawaban semacam itu menunjukkan bahwa Anda masih introspektif sementara juga aktif mencari cara untuk maju. growth mindset .

Perlu diingat, setiap individu memiliki kekurangan masing-masing. Hal yang membedakanmu adalah bagaimana kamu menangani dan mengatur kelemahan tersebut. Oleh karena itu, jangan khawatir untuk tampak tidak sempurna, asalkan kamu dapat menunjukkan bahwa kamu selalu berproses menuju perkembangan.

2. "Mengapa kita harus menyeleksi Anda, mengingat ada begitu banyak calon lain dengan pengalaman yang jauh lebih luas?"

Pertanyaan tersebut kelihatannya cukup menakutkan, kan? Namun sesungguhnya ini adalah peluang baik untukmu memperlihatkan keistimewaan yang barangkali tidak dimiliki oleh calon lain. Jangan lantas menjadi defensif atau merendahkan diri. Alih-alih begitu, fokuslah pada aspek positif yang melekat padamu.

Contohnya, Anda dapat menjawab, "Meskipun saya masih memiliki sedikit pengalaman, saya cukup cepat dalam menyerap ilmu, biasanya bekerja dengan tekun, serta mempunyai dorongan kuat untuk terus maju. Selain itu, saya termasuk orang yang penuh inisiatif dan senantiasa ingin mencoba sesuatu yang baru." Dengan begitu, perhatian utama tidak berfokus pada keterbatasan Anda, tetapi malah menggambarkan nilai-nilai positif yang akan Anda sumbangkan kepada tim.

Recruiter Bukan hanya mencari orang terbaik di atas kertas, tetapi juga yang pas dengan lingkungan kerja serta memiliki potensi untuk masa depan. Oleh karena itu, jangan meremehkan antusiasme dan karakter unikmu, oke!

3. "Mengapa Anda mengundurkan diri dari jabatan sebelum ini?"

Pertanyaan tersebut dapat berbalik arah dan merugikan diri sendiri jika dijawab dengan penuh emosi atau dengan menyalahkan atasan sebelumnya. Walaupun pengalamanmu di tempat kerja terdahulu mungkin tidak begitu menggembirakan, coba untuk tetap bersikap profesional saat menjelaskan alasannya. Sebab itu bisa menjadi fokus mereka. interviewer juga penasaran jika Anda termasuk jenis orang yang seperti itu move on atau masih menyimpan dendam.

Jawaban yang umum digunakan sering kali berfokus pada pertumbuhan pribadi. Sebagai contoh, "Saya rasa di tempat kerja lama saya sudah tak ada lagi peluang untuk bertambah keterampilannya, oleh karena itu saya cari lingkungan baru agar dapat memperoleh tantangan serta kesempatan belajar tambahan." Lain waktu juga mungkin disebabkan oleh hal ini: "Tujuan utamaku adalah menjelajahi area pekerjaan yang semakin pas dengan minat dan bakatku sendiri." passion saya.”

Dengan memberikan jawaban demikian, Anda masih dapat bersikap jujur tanpa merendahkan pekerjaan sebelumnya. Penting untuk diingat bahwa bagaimana Anda menceritakan alasannya berhenti bekerja juga mencerminkan sikap dan cara pandangan Anda mengenai situasi tersebut.

4. "Kamu mengharapkan berapa untuk gajimu?"

Berikut ini adalah situasinya yang membuat Anda bimbang. Jika menjawab terlalu rendah, orang mungkin akan berpikir bahwa Anda tidak menghargai diri sendiri. Namun jika menjawab terlalu tinggi, hal itu dapat menakuti calon empunya pekerjaan. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk melakukan penelitian dahulu tentang rentang gaji untuk jabatan yang ingin Anda lamar sejalan dengan letak geografis dan juga pengalaman kerja Anda.

Salah satu cara tepat menjawab tentang gaji adalah dengan menyebutkan range yang masuk akal. Contohnya, "Setelah melakukan penelitian mengenai pekerjaan serupa beserta tugas-tugasku, saya memperkirakan akan cocok pada angka antara 5 sampai 6 juta rupiah setiap bulannya. Namun demikian, saya sangat terbuka untuk membahas hal tersebut secara lebih mendalam seiring dengan aturan perusahaan serta manfaat tambahan lainnya." Respons ini cukup lentur namun masih mencerminkan penghargaan Anda atas kemampuan profesional diri sendiri.

Jelasnya, hindarilah menjawab "terserah perusahaan saja" sebab hal itu dapat menunjukkan sikapmu yang kurang memiliki pendirian atau terlalu pasif. Ungkapkanlah bahwa kamu mempunyai pemikiran sendiri namun masih mampu bekerja sama secara profesional dan siap untuk didiskusikan.

Pertanyaan jebakan saat interview Itu tidak bermaksud menyingkirkamu, tetapi sebalinya menjadi momentum bagi kamu untuk memperlihatkan karakter personal serta metode berfikirmu. Bila dapat merespons dengan sabar, tulus, dan terencana, hal tersebut sudah memberikan penambah nilai sendiri. Oleh karena itu, jangan gentar menghadapi pertanyaan yang rumit; hadapilah dengan persiapan matang. mindset Yang benar. Kadang-kadang faktor yang membuatmu diterima bukanlah jawaban paling sempurna, tetapi sikap yang paling meyakinkan.

GDesain

Website Berbagi desain gratis terlengkap. Juga menyediakan Jasa Desain Murah.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama