Indonesia Rindu Perubahan: Warga Negara Masih Kurang Serius Terapkan Gaya Hidup Sehat

GDesain11.xyz , Jakarta - Doktor dalam Kedokteran Komunitas, Ray Wagiu Basrowi mengamati bahwa tingkah laku penduduk Indonesia masih sering bertentangan dengan prinsip-prinsip tersebut. gaya hidup sehat Berdasarkan pengetahuan kesehatan bermacam-macam, Ray menyatakan bahwa masyarakat Indonesia telah cukup memahami informasi tersebut. Akan tetapi, mereka sering kali ragu untuk melakukannya secara rutin. Salah satu faktornya yaitu adanya beberapa hambatan yang dihadapi. "Walaupun penduduk Indonesia sudah menyetujui efektivitas vaksin dalam mencegah penyakit, serta sadar akan manfaat olahraga bagi pengurangan resiko diabetes dan tekanan darah tinggi, namun pola hidupnya masih bertentangan dengan prinsip-prinsip kesehatan yang sesungguhnya," ungkap Ray saat merilis buku barunya yang berjudul 'Sehat Separuh Jiwa – Interpretasi Paradoks Health Belief Model' pada tanggal 28 Mei 2025.

Ray mengatakan bahwa ia melihat beberapa kasus berulang. Salah satunya adalah soal pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif kepada bayi dari umur 0 hingga 6 bulan. Menurut Ray, telah ada begitu banyak calon ibu yang menyadari akan kepentingannya. ASI eksklusif Mereka telah memutuskan sebelumnya saat masih mengandung untuk berkomitmen menyusuikan bayi dengan Air Susu Ibu (ASI). Tetapi ketika tiba waktunya kembali bekerja pasca cuti bersalin, kendala pun muncul.

Sebut saja beberapa bunda menghadapi kesulitan dalam mendapat persetujuan atasannya untuk memerah susu, beban kerja mereka yang begitu padat membuat tak ada waktu cukup bagi pemerasan susu. Di samping itu, kurang tersedianya tempat khusus perah pun menjadi hambatan. Kendala tambahan sering kali datang dari ketidakpedulian atau kurangnya dukungan dari anggota keluarga serta teman sekerja untuk menerapkan penyusuan eksklusif kepada si buah hati. “Meski mengetahui segudang manfaat ASI Eksklusif, namun upaya saya berhasil dikalahkan oleh absennya dukungan di sekitar,” ujar Ray.

Menyusui merupakan aspek penting dalam memberikan nutrisi kepada anak-anak. Aktivitas ini juga dapat membantu mencegah stunting, yang merupakan prioritas utama bagi pemerintah saat ini. Menurut Ray, hanya memiliki kepercayaan diri tinggi terhadap pedoman gaya hidup sehat belum cukup; diperlukan dukungan dari lingkungan untuk memperkuat komitmennya.

Dia mengilustrasikan pada masalah asi eksklusif, sebaiknya pemerintah daerah sebagai pembuat keputusan menyediakan regulasi-regulasi yang inklusif bagi kaum hawa tersebut. Keputusan oleh pimpinan perusahaan juga dapat mendukung supaya para bunda ini mampu memberikan asupan Asi secara eksklusif. Misalkannya dengan memperpanjang masa cuti bersalin menjadi 6 bulan, bukankah cuma tiga bulan semata,” ujar ray sambil memberi contoh.

Perilaku acuh bangsa Indonesia dalam menerapkan gaya hidup sehat pastinya dapat memiliki dampak di tingkat nasional. Sebagai contoh, dalam konteks pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, jumlah tersebut menjadi penting. stunting Akan terus meningkat jika para ibu tidak menyediakan nutrisi yang cukup dan hanya memberikan Air Susu Ibu saja pada buah hati mereka. Di samping itu, beragam kegiatan kesehatan yang diadakan pemerintah seperti Pemeriksaan Kesehatan Tanpa Biaya, Kampanye Gaya Hidup Sehat, sampai deteksi dini penyakit kronis, bahkan sarapan bernutrisi bagi pelajar juga tak akan efektif apabila kesadaran tentang betapa vitalnya menjaga kesehatan belum tertanam dalam benak publik.

Ini semakin diperkuat oleh manfaat untuk menjaga kesehatan yang baru akan tampak setelah beberapa waktu. Sebagai contoh, efek pembatasan gula, garam dan lemak mungkin saja baru kelihatan puluhan tahun kemudiannya. Orang-orang yang dapat mempertahankan keseimbangan nutrisi tersebut dengan baik sepanjang hidup mereka cenderung lebih aman dari ancaman penyakit non-menular pada masa tua. Hal serupa juga berlaku bagi kasus kurang gizi atau stunting; jika asupan tidak dikontrol selama fase awal kehidupan bayi, maka permasalahan seperti pengoptimalan fungsi otak bakalan menjadi nyata sewaktu sang buah hati mulai belajar membaca tulisan di papan tulis sekolah. “Dampak-dampak kesehatan umumnya tak terlihat secara instan tetapi merupakan suatu bentuk investasi jangka panjang,” ujar Ray. Akibat hal ini sulit dirasakan dalam periode singkat, jarang ada orang yang mau ikut serta tanpa ragu-ragu.

Menurut Ray, beberapa studi tentang perilaku kesehatan menyarankan penggunaan pendekatan berbasis interpretasi kesehatan atau model keyakinan kesehatan untuk meningkatkan efektivitas program-program kesehatan. "Tidak peduli betapa besar upaya yang dilakukan oleh negara dalam hal kesehatan, jika masyarakat tetap merasa aman dari ancaman penyakit, ragu-ragu dengan manfaatnya, atau selalu berkata 'belum waktunya memeriksakan diri', maka semua usaha tersebut menjadi percuma." Dia menjelaskan bahwa ini adalah alasan utama kenapa Model Keyakinan Kesehatan harus disisipkan ke dalam setiap aspek strategi komunikasi serta pelaksanaan program-program kesehatan.

Menurut Ray, model kepercayaan kesehatan —yang sudah diterapkan secara luas sejak tahun 1950— memfokuskan pada keenam aspek psikologis: persepsi tentang rentannya terserang penyakit, persepsi tingkat seriusitas suatu kondisi, manfaat yang dirasakan dari tindakan tertentu, rintangan yang ada, sinyal untuk bertindak, serta keyakinan diri. Dalam edisi terbaru ini, Ray menjelaskan bahwa beberapa elemen tersebut belum berhasil dipenuhi oleh beragam program pencegahan seperti imunisasi, pengecekan kadar glukosa, bahkan pola hidup seimbang. Model Kepercayaan Kesehatan yang dibahas dalam buku ini masih sangat sesuai dengan strategi kesehatan modern hari ini. Meskipun demikian, Program Pemeriksaaan Medis Gratis dan Skrining Awal Penyakit Tidak Menular bakal menjadi lebih efisien jika saja publik tidak merasa 'masih kurang penting' lantaran mereka tak mendeteksinya sendiri adanya gejala-gejalanya.

Ray menjelaskan bahwa memotivasi masyarakat untuk mengikuti berbagai pedoman kesehatan merupakan tugas komunitas dan organisasi yang efisien. Upaya ini dapat bermula dari kelompok lokal hingga mencapai tingkat pemerintahan setempat. Jika individu melihat komunitas sekitarnya secara aktif mendukung pola hidup sehat, dia percaya bahwa orang-orang dengan perilaku bertentangan akan merasa tidak diterima. Akibatnya, mereka cenderung berganti dan menyusuri jejak kebanyakan anggota dalam komunitas tersebut. Ray menekankan betapa pentingnya berada di lingkungan positif serta menjaga diri dari pengaruh negatif teman-beracun itu." Begitu kata Ray.

Menteri Kesehatan periode 2014 hingga 2019, Nila F Moeloek menyebutkan bahwa melakukan intervensi di kalangan masyarakat Indonesia penuh dengan tantangan. Salah satunya adalah keragaman yang dimiliki negara ini. Di Indonesia terdapat berbagai macam suku serta budaya, sementara tingkat akses pendidikannya masih tidak merata. Hal tersebut membuat pengetahuan mereka tentang masalah kesehatan juga bervariasi. Nila merekomendasikan supaya upaya promosi kesehatan lebih memperhitungkan aspek-aspek budaya dalam konteks lokal masyarakat.

GDesain

Website Berbagi desain gratis terlengkap. Juga menyediakan Jasa Desain Murah.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama