
- Gangguan ginjal kronis (CGD) merupakan situasi di mana organ ginjal terganggu secara bertahap seiring waktu dan kemampuannya untuk berfungsi optimal menurun.
Ginjal sebenarnya memiliki banyak fungsi vital dalam tubuh, seperti menapis racun serta sisa-sisa yang ada di darah.
Juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan tingkat keasaman dalam tubuh dan mengendalikan tekanan darah serta kadar glukosa.
Oleh karena itu, sebagian pasien atau orang dengan penyakit ginjal kronis mungkin mengalami beragam kendala atau disfuncion yang berkaitan dengan efek dari fungsi ginjal yang tidak optimal tersebut.
Maka, apakah sajakah gejala yang dialami oleh penderita gagal ginjal kronis?
Pengalaman orang dengan penyakit ginjal kronis
Penyakit ginjal kronis cenderung berkembang tanpa disadari, di mana tanda-tandanya mungkin belum nampak jelas di tahap awal.
Banyak pasien yang pertama kali didiagnosis ketika keadaan mereka sudah sangat memburuk.
Berikut adalah sejumlah cerita asli dari seluruh penjuru dunia yang menggambarkan bagaimana bervariasinya serta sifatnya yang seringkali tidak jelas pada tahap awal penyakit ginjal kronis:
1. Sakit kepala parah
Sebuah wanita berkebangsaan Kanada yang bernama Kate dinyatakan mengidap penyakit ginjal kronis ketika dia masih berusia 25 tahun.
Selama beberapa bulan terakhir, dia sering merasakan migrain yang parah, tetapi tidak pernah membayangkan bahwa penyebabnya berasal dari ginjal.
"Saya sangat tidak sehat. Kemampuan fungsi ginjal hanya menyisakan 13 persen," katanya, demikian dilaporkan dari situs tersebut. Kidney Foundation of Canada.
Kate mengucap syukur telah memilih untuk pergi ke rumah sakit pada hari tersebut. Bila tidak, hidupnya bisa jadi benar-benar berubah.
2. Kelelahan luar biasa
Di Australia, ada seorang wanita berusia 23 tahun yang dikenal sebagai Holly dan dia juga mengidap penyakit ginjal kronis.
Setelah mengikuti pemeriksaan darah berkala dan melakukan biopsi ginjal, dia menerima diagnosa tersebut. Temuan itu menyatakan bahwa kemampuan ginjalknya telah menurun dengan kecepatan yang jauh melebihi perkiraan.
"Pada saat tersebut, kemampuan fungsi ginjalku hanya mencapai 14%, dan tanda-tanda unik yang kurasakan cuma keletihan yang amat sangat," jelas Holly kepada Kidney Health Australia.
ternyata dari kecil saja ginjal Holly sudah tidak berfungsi dengan baik.
Sayangnya, dikarenakan gejala-gejalanya sangat redup, keadaan tersebut hanya dideteksi ketika dia telah memasuki masa mudahewaktu remaja awal.
3. Mengalami anemia
Cerita berbeda berasal dari Alixandria, seorang remaja asli Pennsylvania, Amerika Serikat, yang dinyatakan menderita penyakit ginjal kronis ketika berusia delapan tahun.
Dia diduga mengidap anemia sejak usianya mencapai dua tahun.
Pada awalnya, kondisi tersebut dikira hanya merupakan kekurangan zat besi umum dan dia menerima pengobatan untuk itu.
Akan tetapi, pada usia tujuh tahun, pemeriksaan darah mengindikasikan tingkat hemoglobin yang abnormal.
Dokter pertama-tama menyarankan melakukan biopsi sumsum tulang guna menyelidiki akar permasalahannya.
Karena cemas terhadap tindakan medis yang mungkin sakit, sang ibu memilih untuk berkonsultasi dengan rumah sakit anak-anak di Philadelphia.
Hasil tes menyatakan bahwa Alixandria mengidap penyakit ginjal Kronis tahapan tiga.
Penemuan ini menyebabkan pemahaman tentang alasan Alixandria pernah menderita anemia.
Ginjal yang baik menghasilkan hormon erythropoietin (EPO) dan berfungsi sebagai perintah bagi tubuh agar membentuk lebih banyak sel darah merah.
Saat ginjal mengalami kerusakan, penghasilan EPO berkurang, yang kemudian membuat tubuh kurang memiliki sel darah merah dan memicu terjadinya anemia.