
gdesain.xyz , Jakarta - Hipertensi Atau hipertensi bisa menjadi keadaan kesehatan yang jarang memberi tanda-tanda. Apabila dibiarkan tak terkendali, ini bisa memperbesar peluang munculnya masalah pada jantung, stroke, serta kelainan ginjal. Walaupun sebagian besar orang dengan hipertensi bergantung pada pengobatan medis, masih ada beberapa metode alami untuk meredakan dan mempertahankan tekanan darah dalam batas normal tanpa harus konsumsi obat-obatan.
Saran Merawat Tekanan Darah tanpa Mengonsumsi Obat
1. Olahraga
Dikutip dari WebMD , olahraga kardiovaskular ataupun aerobik telah dibuktikan mampu mengurangi tekanan darah dan meingkatkan kerja jantung. Tipe olahraga ini meliputi kegiatan seperti berjalan kaki, joging , loncat talang, naik sepeda (entah itu sepeda stasioner atau diluar ruangan), trekking, ski, kayak, dayung, senam dengan intensitas tinggi ataupun rendah, berenang, sampai senam air.
Pada saat bersamaan, olahraga dayung sangat efektif dalam mengembangkan ukuran otot yang nantinya bisa menambah konsumsi energi sepanjang waktu. Di samping itu, jenis aktivitas fisik ini pun memiliki dampak positif pada persendian dan kerangka tulang Anda. Sementara itu, melakukan senam peregangan akan melancarkan pergerakan tubuh, meningkatkan kemampuan beraktivitas dengan baik, selain itu juga dapat mendukung pengurangan potensi cidera.
2. Menjalankan Gaya Hidup Berpola Makanan Sehat
Menerapkan diet yang lebih sehat dengan mengonsumsi sereal utuh, buah-buahan, sayuran, serta produk susu berlemak rendah, dan juga membatasi konsumsi lemak jenuh dan kolesterol, telah ditunjukkan bisa menurunkan tekanan darah hingga 11 mm Hg.
Dilansir dari Mayo Clinic , sejumlah pola makan yang disarankan untuk mempertahankan tekanan darah dalam kondisi stabil meliputi diet DASH ( Taktik Diet untuk Menghentikan Hipertensi ) dan diet Mediterania.
Konsumsi kalium yang memadai sangat berpengaruh dalam mengimbangi efek garam dan natrium pada tekanan darah. Disarankan untuk mendapatkan asupan kalium antara 3.500 sampai 5.000 miligram setiap harinya. Konsumsi tersebut diyakini dapat merendahkan tekanan darah hingga 4 sampai 5 mm Hg. Tetapi, idealnya kandungan kalium yang dibutuhkan harus didiskusikan lebih jauh dengan profesional kesehatan.
3. Mengurangi Asupan Garam dan Natrium
Menekan konsumsi garam bisa memiliki pengaruh besar pada kondisi jantung serta tingkat tekanan darah seseorang. Untuk kebanyakan orang dewasa, jumlah sodium harian yang direkomendasikan harus di bawah 1.500 miligram, walau batas atasnya tetap memperbolehkan hingga 2.300 miligram. Batasan tersebut mungkin akan mengurangi angka tekanan darah antara 5 sampai 6 mmHg.
Agar mengurangi konsumsi sodium, dianjurkan:
- Memeriksa keterangan nutrisi untuk menentukan pilihan makanan dengan sodium rendah.
- Menurunkan penggunaan produk pangan olahan yang kebanyakannya memiliki kandungan sodium yang tinggi.
- Mencegah penggunaan garam meja secara langsung dan memilih menggunakan bumbu-bumbu sebagai alternatifnya.
- Mengolah masakan sendiri untuk memastikan kadar natrium pada makanan lebih mudah diatur.
4. Mengurangi Minum Alkohol
Kejahatan konsumsi alkohol ternyata bisa meningkatkan tekanan darah serta berpotensi menyebabkan beberapa jenis penyakit jangka panjang. Sebagaimana dijelaskan dalam laporan tersebut, Medical News Today , Walau beberapa penelitian mengindikasikan bahwa minum alkohol secukupnya bisa berdampak baik untuk kesehatan jantung, efek negatifnya malah dapat menghilangkan manfaat tersebut.
Di Amerika Serikat, minum alkohol dalam jumlah sedang didefinisikan sebagai satu cangkir sehari untuk wanita dan dua cangkir sehari untuk pria. Apabila mengonsumsinya lebih dari itu, diusulkan agar memulai pengurangan asupan alkohol dengan tujuan menstabilkan tekanan darah serta mencegah berbagai masalah kesehatan lainnya.
5. Mengurangi Kafein
Kafein dikenal bisa memicu kenaikan tekanan darah dengan cepat, terlebih bila diminum tak lama sebelum pengukuran tekanan darah. Walau demikian, sampai saat ini belum ada cukup bukti saintifik yang menunjukkan kalau mengkonsumsi kafein secara berkala berpengaruh pada meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu panjang.
Mengherankannya, beberapa studi mengindikasikan bahwa orang yang minum kopi atau teh berkafein malahan mempunyai resiko terkena penyakit jantung, seperti hipertensi, yang lebih rendah ketimbang mereka yang tidak mengkonsumsi kafein sama sekali. Akan tetapi, bagi siapa saja yang merasa peka terhadap efek kafein, dianjurkan untuk membatasi konsumsi sehari-hari sehingga dapat mencermati apakah hal ini membantu dalam penurunan tekanan darah akibat pengurangan jumlah kafein yang dikonsumsi.
6. Pikirkan tentang Menghentikan Kebiasaan Merokok
Menjadi perokok aktif adalah salah satu pemicu signifikan yang mendukung timbulnya penyakit jantung; oleh karena itu, mengakhiri kebiasaan merokok adalah tindakan vital dalam memelihara kondisi kardiovaskular Anda.
Tiap kali menghisap asap rokok dikenal bisa meningkatkan tekanan darah dengan cepat. Tambahan lagi, senyawa kimia yang terdapat pada tembakau memiliki potensi untuk merusak vena dan arteri.
Walau beberapa studi belum mendapatkan hubungan yang benar-benar kuat antara kebiasaan merokok dengan hipertensi—mungkin disebabkan oleh fakta bahwa perokok aktif mungkin sudah membentuk ketahanan terhadap dampak ini—merokok masih dipandang dapat meningkatkan potensi risikonya.
Karena itu, mengingat merokok Dan kedua kondisi tersebut meningkatkan kemungkinan mengalami masalah pada jantung, namun berhenti merokok masih merupakan pilihan tepat yang dapat dikambil untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan di masa depan.