Jakarta, IDN Times – Sejak tampil sebagai film pembuka di ajang Jakarta World Cinema (JWC) 2024, Sampai Jumpa, Selamat Tinggal (2025) sudah mendapatkan berbagai pujian. Adriyanto Dewo sukses mengangkat isu tersebut. ghosting yang sesuai, kemudian menyajikannya dalam sebuah cerita dramatis yang penuh emosi.
Diperankan oleh Putri Marino, Jerome Kurnia, Jourdy Pranata, serta Lutessa, film tersebut menggali tema tentang trauma dan penemuan jati diri. Saat konferensi pers di Hotel Metropole pada hari Senin, 2 Juni 2025, yang berlokasi di Jakarta Pusat, sang sutradara melakukan pembicaraan dengan para pemainnya. cast menyuarakan pendapat mereka mengenai film tersebut.
1. Adriyanto Dewo sambungkan isu ghosting dengan jouhatsu
Adriyanto Dewo menyebutkan bahwa ide untuk membuat film tersebut lahir berdasarkan inspiration yang didapatnya jouhatsu , yaitu suatu kondisi dimana seseorang meninggalkan kehidupan masa lalunya demi menjalani hidup dengan jati diri yang baru.
Saya sebelumnya membaca dalam sebuah artikel mengenai fenomena bernama jouhatsu ... Dan ceritanya di masa tahun 60-an hingga 70-an seringkali dipakai oleh pasangan yang kurang harmonis. Agar terhindar dari perceraian resmi, mereka kadang memilih untuk jouhatsu ," jelasnya.
Meski istilahnya berasal dari Jepang, fenomena jouhatsu sendiri dapat ditemukan di Korea Selatan, Amerika Serikat, hingga Eropa. Dari artikel tersebut, ia pun bertanya-tanya bagaimana rasanya jadi orang yang ditinggalkan atau di- ghosting pasangannya.
Apa mereka sedang berusaha menemukan orang yang hilang tersebut? Sejujurnya, hubungan diantara manusia, khususnya cinta, membutuhkan hal-hal tertentu. profound goodbye atau gak gitu," lanjutnya.
Dewo selanjutnya mengomentari pemisahan dalam dua interpretasi berbeda, hal tersebut tertuang di dalam judul dari film itu.
Menurutku, mungkin ada dua jenis perpisahan. Yang pertama adalah sampaijumpa, di mana meskipun perpisahan tersebut terasa menyakitkan, masih ada kepercayaan bahwa akan bertemu kembali dengan orang ini suatu hari nanti. Sedangkan yang kedua ialah setelah menetap, berarti hubungan antar kita sudah usai dan tidak diperlukan lagi pertemuan lebih lanjut. based on roots itu," imbuhnya.
2. Jerome Kurnia mengatakan bahwa karakter Rey 'terkorup' dan 'terserang penyakit'.
Jerome Kurnia, yang memerankan peran Rey, mendeskripsikan tokoh tersebut sebagai seseorang yang "terluka" dan "sakit hati." Hal ini disebabkan oleh hilangnya figur istrinya yang sangat dia cintai.
"Coba bayangkan, kamu masih muda dan telah menikahi seseorang yang benar-benar kamu kasihi. Namun tiba-tiba saja orang tersebut hilang secara mendadak. Rey merupakan orang yang sangat peka terhadap hal-hal seperti ini. Ia merasa kebingungan dalam mencari cara untuk mengatasi situasi ini," jelasnya.
Pengalaman pahit itulah yang menggiring Rey untuk kabur ke Korea Selatan. Akan tetapi, malahan dia merosot lebih dalam di tanah asing itu.
"Saya harus pergi ke tempat yang jauh, dan secara tidak terduga Rey juga akan pergi ke Korea Selatan. Namun, perjalanannya tersebut ternyata tidak membantu dia untuk menjadi lebih baik; sebaliknya, dia masih merasakan kesulitan karena selalu bertengkar dengan diri sendirinya," ungkap Jerome.
Suatu hari, Rey berjumpa dengan Wyn (Putri Marino). Pertemuan tidak terduga tersebut menjadi awal baru untuknya. healing journey -nya yang sempat tertunda.
"Kehadiran Wyn bagi Rey mungkin merupakan anugerah dari Tuhan atau bahkan alam semesta. Tiba-tiba saja mereka bersua dan Rey pun terpikir, 'Eh, mengapa saya merasakan sesuatu lagi? Bagaimana mungkin saya bisa kembali bersemangat?' Apakah ini cinta? Ataukah ini sekadar ingatan dari pengalamannya di masa lampau?" katanya.
3. Jourdy Pranata menyebut Dani melakukan ghosting karena sudah lelah.
Berbeda dari Rey, Dani justru melakukan ghosting terhadap Wyn karena hubungan mereka yang sudah "kusut." Sebagai pemeran Dani, Jourdy Pranata pun menjelaskannya.
" Backstory -Wah dia itu sudah lelah, sudah ribet, sudah tidak bisa diperbaiki lagi, sangat letih begitu. Tingkah laku penyanyi Wyn yang semakin berumur namun caranya berkencan masih saja seperti biasa. Sementara Dani sepertinya telah siap untuk menjadi lebih dewas dalam menjalani kehidupan,' paparnya.
Jourdy menyebutkan bahwa Dani telah menguji berbagai cara penyelesaian, namun semuanya tidak berhasil. Akhirnya, dia pun membuat keputusan tersebut. jouhatsu lalu meninggalkan Wyn di Indonesia.
Aku akan pergi, aku ingin mengubah segalanya. Aku mau memulai dari awal, membuka halaman baru. Dia (Dani) memilih Dangjin untuk menjalani kehidupan yang baru. Jadi memang dia. ghosting sih," akunya.