PONOROGO NEWS - Pembangunan ulang area keagamaan Makam Batoro Katong yang terletak di Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan, serta Makam KH Ageng Muhammad Besar di Tegalsari Kabupaten Ponorogo, siap diluncurkan dalam waktu dekat.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko bersama dengan tim Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur serta anggota DPR RI Ali Mufthi, mengunjungi wilayah tertentu untuk pemeriksaan lapangan pada hari Selasa tanggal 3 Juni 2025.
Pada saat direvitalisasi, Bupati Sugiri menyatakan bahwa bakal ada area parkir khusus untuk bis peziarah yang terletak pada tanah kepemilikan pemerintah daerah dengan luasan 15.000 meter persegi di Jalan Niken Gandini, Kelurahan Setono, Ponorogo.
Dia menyetujui ide revitalisasi serupa dengan yang ada di kawasan Pemakaman Soekarno.
"Bus biar tidak parkir di pinggir jalan, nanti menganggu lalu lintas. Di Makam Bung Karno, Sunan Bonang, Sunan Maulana Malik Ibraim itu kan ada terminal wisata agar busnya bisa terkoodinir. Jadi, (peziarah) jalan kaki atau naik becak," jlentrehnya.
Setelah itu, mereka yang turun dari bis dapat melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki atau menggunakan becak yang telah tersedia untuk mencapai tempat pemakaman. Sepanjang rute tersebut, terdapat pedagang-pedagang UMKM.
"Di tempat ini akan berkembang UMKM milik warga setempat yang menjual pakaian, minyak wangi, dan kurma," tambah bupati.
Di samping itu, direncanakan pula pembangunan jalur pejalan kaki dari gerbang utama hingga ke area pemakaman. "Kemudian bangunan luas yang menaungi niat-niat tersebut agar para jemaah tidak terpapar panas matahari dan tetap dapat diakses," ungkap sang petinggi tertinggi wilayah Bumi Reog tersebut.
Kang Giri—demikian sapaannya—memiliki niat untuk merombak area bersejarah di Makam Batoro Katong. Tujuannya adalah agar tempat tersebut dapat lebih dikenali secara luas dan sekaligus memperbaiki Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat.
Harapan terhadap pelaksanaan revitalisasi itu adalah pada tahun ini. Besaran dana yang akan disediakan baik oleh pemerintah pusat ataupun daerah pun belum dapat dipastikan, sebab proses perencanaannya masih berlangsung.
"Semoga tahun ini diencangkan oleh Pak Ali Mufthi yang 'melindungi'. InsyaAllah (mendapatkan dana dari pusat). Kami akan tetap menghubunginya bersama Pak Ali Muthfi dan Kementerian PUPR, hal ini sedang berjalan," ungkap Bupati Sugiri.
Bukan hanya di area religius Makam Batoro Katong, tetapi mereka juga berencana untuk memperbaharui zona keagamaan Makam Kyai Ageng Muhammad Besari yang terletak di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis.
Tegalsari memiliki ide yang serupa. Terminal bus transit akan kami buat di tempat pasar sapi saat ini. Sedangkan pasar sapi akan dipindahkan ke selatan menuju pasar Wage (pasar kambing) karena masih terdapat lahan kosong milik pemerintah daerah. Kami berencana membangun pasar sapi dan pasar kambing menjadi satu area agar lebih menarik," ungkapnya. ***