Lutesha Menjadi Kepala Geng di SJST, Ikuti Taktik Gangster Korea Selatan

Jakarta, IDN Times - Aktris Lutesya Sadhewa terlihat berbeda dalam film tersebut. ampai Jumpa, Selamat Tinggal (2025). Dalam perannya sebagai Vanya, sang boss geng yang sangat licik dalam film itu, Lutesha mengubah penampilannya secara drastis dengan menambahkan puluhan tatoo pada tubuhnya dan piercing di wajahnya.

Selain transformasi fisik, ia juga menerapkan metode akting khusus untuk menghidupkan karakter antagonis ini. Apa saja yang ia lakukan untuk memerankan Vanya?

1. Vanya menjadi tokoh antagonis utama pertama dalam cerita Lutesha

Pertama kali ini, Lutesha memerankan peran sebagai lawan cerita melalui karakter Vanya. Sementara itu, pemeran untuk Alpha tetap seperti sebelumnya. The Big 4 (2022) ini disambutnya dengan penuh semangat.

Sungguh ini adalah tokoh antagonis pertama yang kuperankan, jadi aku sangat mengalaminya. excited , seperti halnya mencampur bahan yang menyenangkan. Ini benar-benar menarik karena saya dapat melakukan berbagai macam hal. Mas Adriannya memang keren begitu. good listeners Dia sangat ingin bekerja sama. Oleh karena itu, saya sungguh merancang bagaimana karakternya akan bertindak. Mari kita kembangkan bersama-sama," ungkap Lutesya dalam konferensi pers di XXI Metropole, Menteng, Jakarta Pusat, pada hari Senin, 2 Juni 2025.

Bagi Lutesha, tantangan utamanya ialah meraih pemahaman tentang psikologi karakter Vanya yang kabur dan memiliki latar belakang motivasi yang rumit. Agar dapat menyelesaikan hal ini, ia berkonsultasi dengan sang pengarah film, Adriyanto Dewo, untuk membantu dirinya dalam menerjemahkan sifat Vanya tersebut.

"Biasanya dalam mendalamkan karakter, saya mengulangi bacakan naskahnya, melakukan analisis, serta pastinya berbincang dengan Mas Adri guna membangun watak Vanya," jelasnya.

2. Purposely menurunkan kecepatan berbicara untuk memberikan efek mengancam.

Agar tercipta suasana mengintimidasi seperti layaknya seorang boss g Mafia, Lutesha dengan sengaja menurunkan kecepatan pembicaraan Vanya dan menggunakan hal tersebut untuk keuntungannya. vape sebagai properti pendukung.

"Kemungkinan besar di awal kita memiliki stereotype jika seorang gangster atau boss mafia biasanya berbicara dengan gaya 'maskulin' atau mirip preman. Namun disini saya ingin mengusulkan sesuatu yang segar, bagaimana jika kita ciptakan saja karakter baru," kata Lutesha.

Secara singkat, metode ini mengambil inspirasi dari tokoh-tokoh geng mafia yang ada di beberapa film seperi tersebut. The Godfather , di mana ketenangan justru memperkuat ancaman dari karakter tersebut.

Bila kita tidak cepat bertindak bagaimana? Bila caranya diperlambat, ini bisa jadi indikasi bahwa orang tersebut sangat strategis, perlahan-lahan. Seperti seekor pemangsa yang sedang memburu tangkapannya. Jadi dia sungguh teliti dalam hal ini. observe mangsanya, dia observe Gerakan seekor hewan yang ditunggunya. Dia perlu menentukan apa kata berikutnya, begitu," tambahnya.

3. Tirukan gaya beraksi para gengster dari film Seosan, Korea Selatan

Pengambilan gambar di Korea Selatan pun membuka peluang bagi Lutesha untuk melakukan penelitian secara langsung. Dengan demikian, dia dapat memperoleh pemahaman tentang bagaimana bentuk sebenarnya dari gengster di tempat tersebut.

"Kami pernah syuting di Seosan juga, lho? Kota tersebut adalah sebuah kota kecil yang berjarak sekitar 30 menit dari Dangjin. Yang uniknya lagi, ada cukup banyak mafia atau geng terselubung di Seosan ini. Saya seperti menyaksikan aktivitas mereka dan rasanya sungguh menarik," ungkapnya.

Bukan hanya mengamati tingkah laku mereka, Lutesha pun belajar beberapa kalimat dan terminologi yang dipakai. Ia melakukan hal tersebut karena Vanya sering menggunakan bahasa Korea.

"Untungnya kita diberikan privilege , kita punya dialect coach. Jadi sebelumnya pas proses reading , kami diberi waktu kira-kira 2 hingga 3 minggu untuk mengasah kemampuan dialog bahasa Korea. Kami mendapat bimbingan dari Kak Ayu, beliau adalah warga negara Indonesia yang telah tinggal cukup lama di Korea. Oleh karena itu, kami diperlihatkan bagaimana cara pelafalan yang benar. pronunciation -nya gitu," tambahnya.

GDesain

Website Berbagi desain gratis terlengkap. Juga menyediakan Jasa Desain Murah.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama