Ibadah Kurban Merupakan Karunia Bagi Semua Alam, Tidak hanya Untuk Muslims
SEMARANG -
Kurban merupakan rahmat bagi seluruh alam semesta. Namun, kurban tidak hanya menjadi anugerah untuk umat Muslim saja. Karena penerapannya mencakup berbagai aspek kehidupan manusia serta masyarakat secara keseluruhan, termasuk mereka yang bukan Muslim.Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris PP MAJT (Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah) Drs KH Muhyiddin MAg saat sedang melaksanakan pemotongan 14 ekor sapi dan 34 ekor kambing kurban di Kompleks MAJT Semarang pada hari Minggu, tanggal 8 Juni 2025.
Puasa (baik Ramadhan ataupun jenis puasa lainnya) merupakan suatu ibadah yang mengharuskan semua orang untuk melakoni hal ini, bahkan mereka yang kaya sekalipun harus mencicipi perasaan sebagai seseorang yang miskin. Dalam satu hari mulai terbit fajar sampai waktu maghrib, orang-orang tersebut tidak diperbolehkan makan maupun meminum apapun. Namun, praktik qurban memiliki pandangan tersendiri menurut pendapat Yai Muhyiddin.
Kurban, menurut Yai Muhyiddin, merupakan perayaan bagi para kaum miskin, fakir, dan mereka yang kurang beruntung baik Muslim maupun Non-Muslim. Baiklah itu Muslim ataupun Non-Muslim yang mengalami kemiskinan dapat merasakan kenikmatan hidangan layak seperti orang kaya pada hari tersebut.
Beberapa hari kemudian, mereka akan menikmati hidangan daging yang bervariasi menggunakan bahan utama seperti sapi atau kambing yang didapatkan dari orang kaya tersebut.
Sejumlah besar umat Islam maupun bukan yang berpendapatan rendah mengalami kesulitan untuk menikmati hidangan daging sapi atau kambing pada perayaan Lebaran Kurban, Lebaran Haji, atau Idul Adha.
Menurut penjelasan Yai Muhyiddin, Idul Adha atau Idul Kurban memang merupakan rahmatan lil alamin. Dalam agama Islam, terdapat berbagai macam bentuk ibadah.
"Investasi ibadah, yakni wakaf. Ibadah produktif tersebut adalah zakat. Sementara ibadah konsumsi meliputi berkurban dan makan bersama. Berkurban merupakan bentuk dari sikap toleransi karena tidak hanya ummat Muslim saja yang dapat mengikutinya; misalnya Wali Kota Semarang yang beragama Katolik pun pernah berkurban dengan sapi di MAJT. Setiap individu baik Muslim maupun non-Muslim yang memiliki kemampuan finansial cukup bisa turut serta berkurban. Sebab bagaimanapun hasil daging kurbannya akan didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan seperti fakir dan miskin, tanpa peduli agamanya," jelasnya.
Ibadah kurban memberikan manfaat besar bagi semua orang di bumi ini. Peternak baik Muslim maupun non-Muslim banyak merasakan keuntungan pada masa perayaan Idul Adha. Pastinya, harga dari hewan seperti sapi, kambing, atau domba pasti meningkat dibanding dengan hari-hari normal lainnya.
"Bahkan, para pemilik peternakan sapi dan domba berskala besar tersebut adalah non-Muslim. Mereka mendapat keuntungan besar saat perayaan Idul Adha," ujarnya.