jabar.GDesain11.xyz , Kota Bandung - Gerakan kampanye tentang pemanfaatan sepeda oleh siswa sebagai alat transportasi menuju sekolah semakin diperbincangkan.
Di Bandung, sarana pendukung untuk bersepeda telah mencapai tingkat kecukupan yang baik. Kini jumlah jalur khusus sepeda terus bertambah, dan beberapa sekolah pun sudah menghadirkan tempat parkir khusus bagi para pesepeda.
Moch Andi Nurfauzi, Ketua Bike to Work Bandung, menuturkan bahwa jumlah pelajar yang memilih untuk bersepeda ke sekolah masih terbatas meskipun banyak pihak sekolah telah mengerahkan upaya dalam penyediaan infrastruktur khusus bagi para pesepeda.
"Momen World Bicycle Day Harus dijadikan titik balik bagi kita semua, termasuk pemerintah daerah, untuk menghidupkan kembali budaya menggunakan sepeda, tanpa pengecualian. bike to school "karena pemakaian sepeda ini perlu menjangkau seluruh usia dan lapisan masyarakat," ungkap Andi, pada hari Selasa (3/6/2025).
Menurut dia, program gowes ke sekolah ini merupakan pintu masuk untuk membentuk budaya mengayuh sepeda sejak usia muda bagi setiap orang termasuk para siswa.
Beberapa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bandung saat ini telah mendukung program tersebut, termasuk SMPN 48, SMPN 30, SMPN 34, SMP PGRI 7, SMPN 51, SMPN 54, SMPN 56, serta SMPN 73.
Sekolah-sekolah tersebut terdistribusi dengan berbagai lokasi, beberapa berada di pusat kota, sebagian lainnya di bagian timur, dan bahkan hingga ke wilayah selatan.
Andi mengatakan bahwa sekolah tersebut telah menyediakan bantuan bagi siswa serta guru dan karyawan dalam upaya mendorong lebih banyak menggunakan sepeda.
"Infrastrukturnya telah tersedia beserta petunjuk penunjang yang berkaitan dengan keamanan bersepeda," katanya.
Untuk mendorong para pelajar menggunakan sepeda saat berangkat ke sekolah, komunitas Bike to Work juga bersedia menyediakan layanan reparasi untuk sepeda-sepeda yang kondisinya sudah mulai menurun.
Proyek ini telah beroperasi selama beberapa tahun terakhir dan sejak awal tahun ini akan diperluas secara signifikan.
Semoga harapan kami, para siswa yang dulu berniat mengayuh sepeda ke sekolah namun merasa tidak nyaman dengan sepedanya, dapat terpenuhi dan mereka akan menerima perawatan yang cukup sehingga bisa kembali menggunakan sepeda sebagai alat transportasi menuju tempat pembelajaran di sekolah.
Kami memiliki program Lumbung Goes. Program ini bertujuan mengumpulkan serta mendaur ulang suku cadang sepeda yang masih layak pakai agar bisa diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan reparasi pada sepedanya.
"Maka, salah satunya bertujuan membantu murid-murid yang telah memiliki keinginan kuat untuk bersepeda namun mengalami masalah dengan sepedanya," jelasnya.
Siswa yang berminat untuk meningkatkan keterampilan dapat mengajukan permohonan kepada pihak sekolah. Nantinya, sekolah tersebut akan memberitahukan informasi terkait program ini kepada komunitas Bike to Work.
Informasi dari sekolah tersebut dijadikan acuan oleh masyarakat bahwa banyak siswa yang ingin perbaiki sepedanya sering kali mengunjungi sekolah dengan menggunakan sepeda.
Pada saat bersamaan, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menekankan kepentingan dari budaya bersepeda di area perkotaan, terlebih lagi di Bandung yang mempunyai keterbatasan tempat.
"Kota Bandung memang terbilang padat. Namun hal itu bukanlah alasan untuk tak memberikan tempat kepada para pengendara sepeda. Malah melalui acara seperti ini, kita bisa mendidik masyarakat bahwa jalan raya merupakan area umum," papar Farhan.
Dia juga menggarisbawahi peranan para pemakai sepeda sebagai pihak yang penting dalam lalu lintas jalan raya.
Pengendara sepeda lebih peka terhadap keadaan jalanan, yang dapat mendorong peningkatan perbaikan fasilitas umum.
"Bila jalan mengalami kerusakan, para pengendara sepeda akan mengetahui hal tersebut lebih dulu. Ini memberi masukan kepada kami yang ada di pemerintahan agar dapat mempercepat proses perbaikannya," katanya.
Farhan mengatakan bahwa sebaiknya kita memulai kegiatan bersepeda sejak masih duduk di bangku sekolah.
Maka orang tersebut akan menjadi penyuka sepeda. Begitu anak itu telah jatuh cinta pada bersepeda, kebiasaan ini akan bertahan sampai ia dewasa.
"Mereka nantinya dapat menentukan sendiri waktu menggunakan sepeda dan saat mengendarai kendaraan bermotor," jelasnya.
Pemerintah Kota Bandung menyatakan komitmennya dalam mensupport gerakan mengayuh sepeda tersebut.
Farhan berkomitmen pula bahwa Pendopo serta Balai Kota Bandung bakal tetap tersedia untuk komunitas pengendara sepeda pada setiap perayaan Hari Sepeda Sedunia di lima tahun mendatang. (mcr27/jpnn)