Jembatan Roboh Akibat Banjir, Pasien Dijemput di Rumah Sakit dengan Rakit

POLEWALI MANDAR, – Pasien yang dirujuk dari Desa Tapua', Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, harus menggunakan rakit bambu untuk menyeberangi sungai agar bisa menerima perawatan medis di rumah sakit umum setempat.

Penggunaan rakit bambu diperlukan oleh pasien itu sebab jembatan yang menghubungkan antara desa dan kecamatan rusak total setelah terjadi banjir hebat pada tanggal 21 Mei 2025 di daerah tersebut.

Sampai saat ini, ribuan penduduk dari empat desa yakni Tapua', Pamombong, Pussendana, dan Sepang masih mengalami isolasi karena jembatan tersebut belum direhabilitasi.

Inilah atmosfer dramatis dalam upaya masyarakat desa Tapua' ketika menolong seorang pasien yang sedang sakit untuk mencapai rumah sakit dengan selamat.

Mereka bekerja sama mendorong serta mengangkat pasien naik keatas rakit bambu guna menyeberangi Sungai Massuni yang alirannya sangat kencang, apalagi ketika hujan lebat sedang turun.

Evakuasi pasien ini sangat berbahaya. Masyarakat perlu membawa pasien melintasi Sungai tersebut selama lebih dari 35 meter, menghadapi aliran air yang kuat, untuk sampai ke tempat di mana ambulance sudah siaga di seberang sungai itu.

Pasien setelah itu segera diarahkan ke Rumah Sakit Umum Hajja Andi Depu Polewali Mandar guna menerima pengobatan lebih lanjut.

Kepala Desa Tapua', Ahmad, mengakui bahwa orang yang di rujuk merupakan penduduk setempatnya dengan nama Jasman (55 tahun), dia juga menjabat sebagai ketua dusun Pamombong dan saat ini sedang menderita masalah kesehatan.

"Sekilas tentang riwayat penyakitnya, dia sempat menjalani pengobatan awal di Pusat Kesehatan Masyarakat lokal. Namun dengan penurunan derajat kesehatannya yang signifikan, pakar medis berkecimpung dalam proses menyarankannya kepada Rumah Sakit Umum wilayah setempati tersebut. Dia adalah penduduk asli dari sini. Seorang pria bernama Jasman (55 tahun), sudah menerima perawatan dasar di puskesmas tetapi dikarenakan situasi kesehatannya tidak kunjung membaik dan malahan menjadi lebih buruk lagi, akhirnya beliau dipindahkan ke RSUD Polman guna mendapat pertolongan medis lanjut," ungkap Ahmad selaku kepala desa Tapua.

Penduduk Minta Pemerintah Cepat Membangun Jembatan

Sejak kejadian banjir besar yang melanda tanggal 21 Mei, jembatan penyeberangan antara beberapa desa telah rusak, mempengaruhi sekitar 1.016 orang dari empat wilayah setempat. Kegiatan harian para penduduk menjadi tertahan, mencakup bidang pendidikan, perekonomian, serta fasilitas kesehatan.

Masyarakat sangat menginginkan supaya pihak pemerintahan setempat secepatnya merestorasi jembatan penyeberangan tersebut sehingga kehidupan mereka dapat kembali seperti sedia kala.

GDesain

Website Berbagi desain gratis terlengkap. Juga menyediakan Jasa Desain Murah.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama