Mendekati hari raya Idul Adha, banyak jemaah Muslim yang mulai berburu dan membelikan hewan kurban. kurban Proses pembelian dan penjualan ternak untuk korban biasanya memerlukan kontrak untuk menjamin bahwa pertukaran berlangsung dengan mulus dan terkendali.
Perjanjian dagang dalam bentuk surat ini tak sekadar berfungsi untuk mencegah perselisihan antara penjual dan pembeli. Ia juga bertindak sebagai dokumen resmi yang menetapkan hak serta tanggung jawab dari kedua pihak tersebut. Lihatlah di bagian bawah ini panduan tentang cara menyusun surat perjanjian jual beli ternak qurban bersama dengan contoh-contohnya!
1. Prosedur Pembuatan Surat Perjanjian Jual Beli Hewan Kurban
Seperti halnya kebanyakan surat, tahap awal adalah merancang bagian pengantar. Umumnya, dalam bagian ini terdapat informasi identitas penulis surat atau brand upaya untuk penyembelihan hewan kurban. Di samping itu, melampirkan informasi pengenal pemilik hewan kurban.
Berikutnya dalam proses penulisan surat ialah mengisi konten intinya. Hal-hal penting yang perlu disertakan antara lain tentang pedoman-pedoman, syarat-syarat, periode waktu, serta kewajiban-kewajiban untuk pihak pembeli. Selain itu, ada baiknya mencantumkan informasi seputar spesifikasi hewan yang dijual, jumlah uang transaksinya, dan cara-cara melakukan pembayarannya.
Bagian akhir adalah menulis penutup surat. Pada bagian tersebut, umumnya dicantumkan tandatangan dari kedua pihak di atas meterai. Meskipun penggunaan meterai tidak benar-benar diperlukan, untuk keamanan yang lebih baik, disarankan agar memasang meterai.
2. Apa sajakah hal-hal penting yang harus terdapat dalam surat perjanjian pembelian hewan qurban?
Berikut ini terdapat sejumlah poin penting yang harus disertakan dalam dokumen kesepakatan penjualan dan pembelian korban. Antara lain meliputi:
- No dan tanggal pembuatan surat tersebut
- Identitas dari penjual serta pembeli harus dicantumkan (sertakan nama penuh, nomor) handphone, tanggal lahir, dan NIK)
- Subjek transaksi (tipe ternak untuk korban, nomor ternak, kelompok ternak)
- Nominal perdagangan dan cara pembayarannya
- Tanda tangan pada kertas bermeterai
3. Sampel Perikatan Jual Beli Hewan Qurban
Seperti telah disebutkan sebelumnya, ada berbagai elemen penting yang tidak boleh dilewati ketika menyusun surat kontrak untuk perdagangan ternak qurban. Misalnya seperti poin-poin tersebut di atas. Dimulai dengan tanggal dokumen, data diri penjual dan pembeli, objek transaksi, besaran uang atau harga, sampai tandatangan. Tambahan lagi, Anda dapat melampirkan suatu bentuk garansi.
Berikut adalah contoh dari surat perjanjian jual beli hewan tersebut. kurban Semoga bermanfaat untukmu, ya!