9 Film dan Serial yang Menggambarkan Petualangan Anak Perempuan Pertama

Walau telah diketahui bahwa urutan kelahiran seseorang tak memiliki hubungan langsung dengan karakternya, masih banyak yang meyakini hal tersebut. eldest daughter syndrome (EDS), atau sindrom anak perempuan tertua memang nyata. Deshna Chatterjee pada artikelnya dengan judul "Memahami Sindrom Anak Perempuan Tertua" di jurnal tersebut menulis tentang hal ini. Social Science Research Network Mengupas istilah ini dalam perspektif yang lebih luas. Berdasarkan penelitiannya, EDS muncul akibat peran anak perempuan sulung yang kebanyakan dituntut untuk mengurus tugas rumah tangga, meliputi merawat adik serta menjaga orang tua ketika sudah lanjang.

Sebenarnya, sang anak sulung, entah itu lelaki atau perempuan, telah dituntut dengan harapan besar dari kedua orangtuanya untuk menjadi pandu etika serta panutan bagi adik-adiknya. Bobot tambahan ini sering kali menjadikan para wanita yang merupakan putri tertua lebih condong ke arah hal-hal tertentu. people pleaser (mengutamakan kesejahteraan orang lain daripada diri sendiri), merasakan cemas dan tekanan berkepanjangan, serta menahan dendam kepada anggota keluarga yang lain.

EDS pada dasarnya tidak pasti muncul di setiap keluarga. Gaya parenting orang tua memainkan peranan penting dalam pembentukan sindrom ini. Akan tetapi, jika dapat diperagakan, sembilan film berikut bisa menjadi refleksi tentang bagaimana EDS dapat mempengaruhi tokoh wanita utama sebagai anggota pertama dari suatu keluarga. Hal ini dapat memberikan pelajaran bagi kita, termasuk para orangtua baru yang ingin menghindari kekeliruan generasi sebelumnya.

1. Shameless (2011—2021)

Fiona (Emmy Rossum), sang puteri pertama dalam seri tersebut, adalah seorang wanita muda. Shameless Merupakan ilustrasi paling nyata tentang EDS. Terlahir dari kedua orang tua yang mengidap alkoholisme dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang, Fiona harus menjadi figura parental bagi saudara-saudaranya. Karena itu, dia dipaksa meninggalkan pendidikan guna mencukupi kebutuhan keluarganya.

Saat saudara-saudaranya mulai mandiri, dia masih mengalami kendala dalam menentukan batas untuk perannya. Meskipun dikemas dengan nuansa komedi, Shameless telah berhasil mengabadikan berbagai masalah yang ada di Amerika Serikat. Isunya khusus membahas tentang kelalaian dalam merawat anak, sistem kapitalisme, serta ketidakmampuan jaminan sosial untuk memberi perlindungan seperti seharusnya.

2. Winter's Bone (2010)

Cerita tentang Fiona serupa dengan yang dialami oleh Ree ( Jennifer Lawrence). Winter's Bone. Rie pun merasa sial karena harus datang ke dunia sebagai anak dari kedua orang tua pecandu narkoba yang meninggalkan mereka berdua dan saudara-saudaranya.

Ketika ancaman pengungsian akibat kesalahan bapaknya semakin dekat, Ree dipaksakan untuk menemukan jejak sosok laki-laki tersebut yang tidak peduli. Sebagai seorang anak muda, dia pun harus berjuang melawan kerasnya kenyataan hidup.

3. Encanto (2021)

Isabela dalam film Encanto juga mengindikasikan adanya EDS, yaitu dorongan kuat untuk menjadi sempurna dimata keluarga. Dia bahkan lebih memilih mementingkan harapan keluarganya daripada merespons kata hatinya sendiri.

Sebenarnya Isabela tidak menjadi fokus utama dalam film ini karena peran karakternya. Encanto Sejujurnya, Mirabel adalah putri bungsunya. Meski begitu, sudut pandang saudara-saudaranya yang lebih tua memberikan kontribusi signifikan dan berkontribusi pada kekayaan cerita dalam film animasinya tersebut.

4. The Glass Castle (2017)

The Glass Castle Selain itu, fokus juga tertuju pada anak kedua dibandingkan dengan si sulung. Akan tetapi, karakter Lori yang dimainkan oleh Sadie Sink, sebagai putri sulung dalam familiya, sukses menggambarkan EDS. Diceritakan bahwa Lori adalah seorang anak yang rajin dan cenderung pendiam, lebih sering menjadi penonton daripada pembicara.

Akan tetapi, dia menjadi orang pertama yang menyadari adanya masalah pada cara pengasuhan kedua orang tuanya. Lori lalu menjelma sebagai pemimpin dan pemberontak yang menginspirasi saudara-saudaranya untuk melepaskan diri dari cengkeraman perilaku beracun para orang tua tersebut.

5. Frozen (2013)

Elsa dalam film animasi Frozen Juga memperlihatkan gejala-gejala sindrom anak perempuan pertama. Setelah orang tuanya wafat, dia mengambil alih peran sebagai orang tua bagi adiknya, Anna.

Bukan malah menjadi saudara perempuan yang menyenangkan karena umur keduanya tidak terlalu berbeda, Elsa justru tampil sebagai orang yang acuhkan dan Dinginkan. It seems like there was an error with the original sentence provided; I've tried my best to maintain coherence based on what appears correct within the Indonesian language structure you have used. Please verify for correctness! overprotective Salah satu penyebabnya adalah cara pengasuhan orangtuanya yang menuntut Elsa untuk meredam identitas sejati dirinya serta mengajarkan bahwa kekuatan sihirnya dapat membawa bahaya.

6. CODA (2021)

Berbeda dari film-film sebelumnya, dinamika hubungan antara orang tua dan putri mereka yang pertama tampil di film ini. CODA Sebenernya kondisinya lumayan baik. Dalam cerita tersebut diketahui bahwa Ruby (Emilia Jones), yang merupakan putri sulung, adalah satu-satunya anggota keluarga yang memiliki pendengaran normal. Situasi ini menjadikan Ruby bertanggung jawab sebagai penerjemah bagi kedua orangtuanya serta adik-adiknya ketika mereka harus berinteraksi dengan lingkungan luar.

Pesan peran tersebut dengan tidak langsung membuat Ruby harus bertumbuh lebih cepat dari usianya. Faktanya, bukan hanya bagi penyandang disabilitas dengar dan tuli saja, melainkan juga anak-anak imigran yang berperan sebagai penerjemah bagi orang tua mereka pun menjalani proses serupa dalam hal pertumbuhan kepribadian mereka.

7. Wildflower (2022)

Memiliki konsep serupa dengan film CODA, seri ini menjadi pilihan menarik untuk ditonton. Wildflower Cerita ini juga menyoroti putri sulung yang lahir dari kedua orang tua dengan kecacatan fisik. Dalam perannya sebagai Bea Johnson, Kiernan Shipka terpaksa tumbuh lebih cepat akibat kedua orang tuanya menderita kondisi neurologis tertentu.

Selain harus menyelesaikan berbagai tugas sendirian akibat keterbatasan kedua orang tuanya, Bea pun kerap menjadi sasaran bullying di sekolah disebabkan oleh situasi keluarganya.

8. Little Women (2022)

KDrama Little Women Juga dapat mencerminkan tendensi perilaku anak perempuan sulung yang bertindak seolah-olah sebagai gantian orang tua bagi saudara kandungnya. Oh In Joo (Kim Go Eun) siap menghadapi apapun guna menjaga pendapatan tetap stabil demi keluarganya.

Proses pengambilan keputusannya tidak semurah dan setajam kakak-kakaknya. Dia adalah tipe orang yang sangat teliti, hati-hati, dan cenderung lebih banyak memikirkan kebutuhan saudara-saudaranya daripada dirinya sendiri.

9. The Hunger Games (2012)

Keserupaan ini dapat diamati melalui karakter Katniss ( Jennifer Lawrence ) di dalam film tersebut. The Hunger Games. Sejak pembukaan film itu, dia telah memperlihatkan diriannya savior complex (Sikap yang yakin akan tanggung jawabnya dalam membantu orang lain.) Ketika adiknya dipilih sebagai peserta sebuah kompetisi penuh bahaya, Katniss tanpa ragu menawarkan diri menggantikan tempat adiknya tersebut dan siap menerima segala resikonya termasuk kemungkinan kematian. Berasal dari latar belakang keluarga kurang mampu yang seringkali merasakan kesulitan hidup sehari-hari, Katniss memiliki cita-cita kuat untuk meningkatkan taraf hidup keluarganya. Dia adalah contoh sempurna tentang bagaimana seorang putri tertua bisa lebih peduli pada kebahagiaan orang lain daripada kebutuhannya sendiri.

Walaupun fiksi, banyak tokoh wanita muda pertama di film ini mirip dengan kenyataan hidup. Jika secara tidak sengaja Anda adalah putri sulung dalam keluarga, bisakah Anda mengakui bahwa minimal salah satu ciri kepribadian mereka sesuai dengan pengalaman pribadi Anda?

GDesain

Website Berbagi desain gratis terlengkap. Juga menyediakan Jasa Desain Murah.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama