3 Tanda yang Menunjukkan Kecemasanmu tentang Status Sedang Menghantuimu, Waspadai!

Perasaan khawatir tentang posisi adalah ketakutan konstan bahwa kita gagal dalam aspek-aspek seperti lingkungan sosial, karier, atau kondisi keuangan. Anda sering kali bersedih karena mengira prestasi atau kesuksesan Anda belum mencukupi agar dapat disetujui, dipuja, serta dimuliakan oleh orang lain. Ketidaknyamanan ini bisa timbul akibat rasa percaya diri yang lemah, hingga membuat Anda senantiasa merasa inferior.

Sayangnya, banyak individu melihat fenomena tersebut sebagai sesuatu yang "normal". Mereka menjalani hari-hari mereka dengan upaya untuk mendapatkan penghargaan serta memenuhi ekspektasi masyarakat. Hal ini tentunya memiliki dampak signifikan pada rutinitas harian mereka.

Kamu telah terbentuk sebagai seseorang yang selalu merasa kurang puas. Saatnya melakukan introspeksi, berikut tiga karakteristikmu dengan kecemasan tentang status sosial.

1. Anda mencoba menyesuaikan diri dengan cara hidup yang diterapkan oleh lingkungan sekitar Anda.

Sebetulnya tak ada yang salah jika kita ingin sukses layaknya oranglain. Tetapi, apabila perasaan itu tidak dikelola dengan baik, iri hati dan cemburu justru dapat muncul sebagai kekhawatiran berlebihan.

Kamu selalu menganalisis nilai-nilai pribadimu dengan mengukurnya berdasarkan kehidupan orang lain. Akibatnya, kamu merasakan pemborosan tenaga emosi yang tidak perlu. Kegiatan tersebut membuatmu menjadi sangat tertarik pada status sosial. Hal itu sudah melebihi batasan tentang tujuan atau aspirasi hidup, melainkan lebih kepada penentuan siapa dirimu.

Perlahan-lahan, kamu mulai hilang arah. Kamu tak lagi paham apa yang disukaimu atau engkau benci, sebab terlampau sering memperdengarkan pendapat serta menurut orang lain.

2. Anda merasa terdorong untuk selalu mencapai tujuan yang diinginkan?

Indikator kedua ialah bahwa Anda memiliki ambisi yang tinggi. Namun, ini bukan disebabkan oleh adanya suatu visi, tetapi lebih pada keinginan untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain. Berapapun dan sebesarnya pun capaian Anda, rasanya masih belum memadai bagi diri sendiri. Kepuasan setelah menorehkan prestasi hanyalah bersifat sementara dan hilang dengan sangat cepat.

Kamu berusaha sangat keras, meraih banyak sekali prestasi, tetapi masih bingung dengan tujuanmu. Bukan itu yang disayangkan? Hanya akan menjadi pemborosan energi dan waktu.

Bukan berarti tidak boleh bermaksud untuk meraih suatu hal, tetapi perlu dijelaskan dulu tujuannya serta alasan dibaliknya. Tujuan yang keliru hanyaakan mengarahkan ke jalur yang tak tepat.

3. Prestasi apapun tak menyebabkanmu merasakan kegembiraan

Pangkat yang lebih tinggi, upah yang lebih baik, dan kawan yang bertambah tak serta-merta bikin hidupmu makin ceria. Jadi malahan perasaanmu tambah terbebani. Kau enggak lagi dapat menikmati pekerjaanmu sebagaimana mestinya.

Jika mencapai prestasi dan sukses tak memberikan kebahagiaan, kegembiraan, atau apalagi perasaan bersyukur, ini berarti Anda telah mulai meninggalkan tujuan tersebut. Justru di sini, Anda malah menjauhi visi yang ingin dicapai.

Di kedalaman hati, terasa kosong. Saat prestasimu tak mendapat pujian atau penghargaan dari orang lain, rasanya usahamu telah menghasilkan nihil.

Mengejar keberhasilan tanpa disertai dengan pandangan hidup yang tepat hanyalah akan membingungkan arahmu. Kecemasan ekstra terhadap posisimu justru bisa merugikan dirimu sendiri.

GDesain

Website Berbagi desain gratis terlengkap. Juga menyediakan Jasa Desain Murah.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama